Pertama: Allah Subahanahu Wata'ala redha kepadanya.Kedua: Membawa kebahagiaan.
Ketiga: Para malaikat gembira kepadanya.
Keempat: Mendapat pujian yang baik daripada orang.
Kelima: Menambah kesedihan iblis.
Keenam: Dipanjangkan umur.
Ketujuh: Memperoleh keberkatan rezeki.
Kelapan: Orang yang meninggal dunia mendapat kebahagian kerana keturunannya gembira dengan eratnya silaturahim itu.
Kesembilan: Semakin bertambah kehormatannya
.
Kesepuluh: Pahalanya semakin bertambah selepas matinya kerana orang-orang mendoakannya setiap kali disebut kebaikkannya.
Apabila berhadapan dengan situasi permusuhan, jelaslah bermusuh itu tidak mendatangkan keuntungan malah mengundang keresahan. Oleh kerana itu, kita dinasihatkan meninggalkan pertengkaran biarpun kita di pihak yang benar.
Apabila pihak yang ingin bermusuh bersungguh-sungguh menunjukkan permusuhan, maka kesabaran itu adalah lebih utama daripada melayani permusuhan itu. Demikian teladan yang ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w.
Pada suatu hari Rasulullah saw bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika sedang berbual dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui mencela Abu Bakar. Makian kotor serta umpat...an-umpatan kasar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Dia meneruskan perbualan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah memberikan senyum terindahnya kepada Abu Bakar.
.
Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, kembali Abu Bakar tidak menghiraukannya dan tetap membiarkan orang tersebut memaki. Rasulullah kembali memberikan senyum terindahnya.
.
Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yg memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui itu dengan makian pula. Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan langsung meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.
.
Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar sedar dengan kesalahannya dan langsung berlari mengejar Rasulullah s.a.w. yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian, Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku berbuat kesalahan, mohon jelaskan dan maafkan kesalahanku. Jangan biarkan aku dalam kebingungan.” Rasulullah lalu menjawab, “Sewaktu orang Arab Badui itu datang lalu mencelamu dan kamu tidak melayannya, aku tersenyum karena banyak malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah.”
.
Beliau melanjutkan, “Begitu pun yang kedua kali ketika ia terus menghinamu dan kamu tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya di sisimu. Oleh sebab itu, aku semakin tersenyum. Namun, ketika yang ke-tiga kali ia menghinamu dan kamu melawannya serta kamu membalas makiannya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, dan hadirlah iblis di sisimu untuk semakin memanasimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepada kamu.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan